Talkshow Airlangga Safe Space Bahas Kesehatan Mental Gen Z di Dunia Kerja

Sesi talkshow Airlangga Safe Space "POV Gen Z at Work: Guide to Mental Wellness to Career Space" mengulas kesehatan gen Z di dunia kerja (Foto: Raissyah)

BERITA UNAIR – Menyoroti pentingnya kesehatan mental Generasi Z (Gen Z) dalam dunia kerja, Airlangga Safe Space (ASAP) mengadakan talkshow bertajuk “POV Gen Z at Work: Guide to Mental Wellness to Career Space” pada Sabtu (12/ 102024). Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun 2024.

Platform kesehatan mental dibawah naungan BEM KM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR) ini mengajak generasi muda khususnya Gen Z untuk memahami tips menjaga kesehatan mental di dunia kerja. Acara kali ini menghadirkan pembicara selaku Co-founder dan CEO platform Riliv, Audrey Maximillian Herli.

Mengawali sesi talkshow, Maxi sapaan akrabnya menyampaikan pandangannya mengenai ciri-ciri Gen Z dalam dunia kerja. Menurut Maxi, perbedaan utama antara Gen Z dengan generasi sebelumnya terletak pada pola kerjanya.

“Gen Z sangat kreatif, apalagi karena dunia digital yang memudahkan mereka dalam berkarya. Namun, mereka cenderung mencari cara yang lebih instan untuk menyelesaikan pekerjaan,” katanya.

Maxi menyoroti fenomena banyaknya generasi Z yang merasa takut dan cemas memasuki dunia kerja. Ia mengatakan, kecemasan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya pengalaman atau terlalu memikirkan apa yang akan terjadi.

Lebih lanjut, Maxi mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi Gen Z adalah stereotip yang kerap melekat pada dirinya. Ia menegaskan, generasi ini tidak perlu merasa terbebani dengan label-label tersebut.

“Kita tidak boleh begitu saja percaya pada label yang melekat pada generasi kita. Misalnya, ada stereotip bahwa generasi Z terlalu manja atau kurang tangguh. Itu belum tentu benar. “Oleh karena itu, kita perlu mengenal diri kita sendiri dan tidak terpaku pada apa yang orang lain katakan tentang kita,” ujar alumnus UNAIR itu.

Maxi meyakini generasi Z memiliki potensi besar yang bisa dijadikan kekuatan dalam menghadapi dunia kerja. “Kalau kita dianggap remeh karena label tertentu, jangan langsung terpuruk. Justru itu bisa menjadi kekuatan kita untuk menunjukkan kelebihan dan keunikan kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Elvira Adristi, seorang konten kreator sekaligus pembicara kedua dalam talkshow tersebut, menceritakan pengalamannya mengenai fenomena burnout yang sering dialami oleh Gen Z. Ia mengatakan bahwa burnout bukanlah suatu hal yang asing bagi mereka yang menjalankan berbagai peran sekaligus. seperti belajar di universitas, magang atau bekerja freelance. waktu (lepas).

Menurut Elvira, cara terbaik mengatasi burnout adalah dengan meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri. “Cobalah luangkan waktu sejenak untuk beristirahat dan melakukan hal-hal yang kita sukai. Seperti olah raga, traveling, atau lainnya. “Jangan terlalu keras pada diri sendiri hingga melupakan kesehatan fisik dan mental,” jelas Elvira.

Selain itu, Elvira juga memberikan tips agar generasi Z bisa bertahan di dunia kerja, khususnya di era digital. “Kunci utamanya adalah konsistensi. “Jika terjun ke dunia pembuatan konten, harus konsisten agar hasil yang diharapkan dapat tercapai,” tutupnya.

Pengarang: Raissyah Fatika

Redaktur: Yulia Rohmawati

Airlangga Safe Space (ASAP) menggelar talkshow bertajuk “POV Gen Z at Work: Guide to Mental Wellness to Career Space” pada Sabtu (12/102024)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *