Mode cepat mengurangi penjualan toko pakaian bekas

Mode cepat mengurangi penjualan toko pakaian bekas

15 Oktober 2024 Foto: Depositphotos.com

Lebih sedikit pakaian yang dibawa ke toko barang bekas dan toko amal karena tren yang disebut “mode ultrafast”, kata organisasi cabang Kringloop Nederland.

Pakaian fast fashion biasanya dibuat sesuai pesanan dalam beberapa hari, sering kali di negara-negara seperti Tiongkok, menggunakan bahan berkualitas rendah yang akan kehilangan bentuknya setelah beberapa hari.

Daya tarik bagi konsumen adalah produk-produk tersebut murah dan dapat dikirim dengan cepat, namun toko-toko amal mengatakan produk-produk tersebut lebih cenderung dibuang. Harga yang rendah juga menarik pembeli yang mungkin mencari barang bekas.

Menurut angka Kringloop Nederland, pakaian merupakan 27% dari barang yang diserahkan pada tahun 2023, proporsi yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Pengecer barang antik online seperti Vinted juga muncul sebagai pesaing.

Dampak dari mode ultrafast kemungkinan akan menjadi lebih menantang, kata Rachel Heijne dari Kringloop Nederland kepada NOS. “Ini adalah tahun pertama kami melihat dampaknya dengan begitu jelas,” katanya.

“Kami melihat kualitas barangnya sangat buruk. Pakaian ini tidak berguna setelah beberapa kali dicuci dan tidak dapat dijual di toko barang bekas.”

Omset toko meningkat tahun lalu, terutama karena inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan upah. “Itu tidak berarti membeli barang bekas menjadi mahal,” kata Heijne. “Harganya masih sangat masuk akal.”

Perabotan tetap menjadi jenis barang sumbangan yang paling populer, menyumbang 30% dari total sumbangan, diikuti oleh barang-barang listrik.

Ritel Ekonomi

Terima kasih telah berdonasi ke DutchNews.nl.

Kami tidak dapat menyediakan layanan Berita Belanda, dan menyimpannya secara gratis, tanpa dukungan murah hati dari pembaca kami. Sumbangan Anda memungkinkan kami untuk melaporkan isu-isu penting yang Anda anggap penting, dan memberi Anda ringkasan berita Belanda paling penting setiap hari.

Berikan sumbangan

Fewer items of clothing are being taken to thrift stores and charity shops because of the trend for so-called “ultrafast fashion”, branch organisation Kringloop Nederland said. Fast fashion garments are typically made to order in a few days, often in countries such as China, using low-quality materials that lose their shape after a few days. The appeal to consumers is that the products are cheap and can be delivered quickly, but charity shops say they are more likely to be…

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *