Dinyatakan Sangat Sehat, Harris Mainkan Isu Kesehatan Melawan Trump

Dinyatakan Sangat Sehat, Harris Mainkan Isu Kesehatan Melawan Trump

Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dinyatakan dalam kondisi “kesehatan prima” dan layak menjadi presiden, menurut laporan medis yang dirilis Gedung Putih pada Sabtu (12/10). Pernyataan itu muncul ketika Harris menantang saingannya, Donald Trump, untuk mengungkapkan catatan kesehatannya sendiri.

“Wakil Presiden Harris tetap dalam kondisi kesehatan yang prima,” kata dokternya Joshua Simmons dalam laporan tersebut, seraya menambahkan bahwa dia “memiliki ketahanan fisik dan mental yang diperlukan untuk melaksanakan tugas kepresidenan.”

Harris, berbicara kepada wartawan pada hari Sabtu menjelang perjalanan ke North Carolina, menyebut keengganan Trump untuk merilis catatan kesehatannya sebagai “contoh lebih lanjut dari kurangnya transparansi.”

“Jelas bahwa timnya setidaknya tidak ingin rakyat Amerika melihat siapa dia… dan apakah dia benar-benar cocok untuk menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat,” katanya.

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara kepada pers setelah Badai Helene menghancurkan di toko furnitur Chez What di Valdosta, Georgia, 30 September 2024. (Foto: AFP)

Namun, ketika Harris mendorong agar hasil kesehatan fisik dan mental Trump yang berusia 78 tahun dipublikasikan, tim kampanye mantan presiden tersebut menolak.

Kandidat Partai Republik juga “dalam kondisi kesehatan yang sempurna dan siap untuk menjabat sebagai Panglima Tertinggi,” kata tim kampanye Trump dalam sebuah pernyataan. Mereka bahkan menuding Harris tidak punya kekuasaan untuk memimpin negara.

Ujian ‘Biasa-Biasa Saja’

Pemeriksaan fisik terakhir Harris, yang dilakukan pada bulan April, “biasa-biasa saja,” menurut Simmons.

Dalam laporan rinci, dokternya menulis bahwa Harris menderita alergi musiman dan gatal-gatal. Namun, penyakit ini dapat diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas atau dengan resep dokter. Wakil presiden juga didiagnosis menderita rabun jauh ringan dan memakai lensa kontak, kata laporan itu.

Trump menjadi calon presiden tertua dari sebuah partai politik besar dalam sejarah Amerika Serikat setelah Presiden Joe Biden yang berusia 81 tahun mengundurkan diri pada bulan Juli. Haris berusia 59 tahun.

Biden menyerahkan tongkat estafet kepada Harris setelah gagal dalam debat melawan Trump, sehingga meningkatkan kekhawatiran di Partai Demokrat tentang ketajaman mentalnya sendiri.

Namun, usia Trump tampaknya tidak menjadi penghalang bagi para pemilih, karena jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat dengan Harris dalam pemilihan presiden 5 November.

Bingung

Kampanye Harris menarik perhatian pada serangkaian artikel baru-baru ini di The New York Times yang menimbulkan kekhawatiran tentang kegagalan Trump dalam mengungkapkan informasi dasar tentang kesehatannya.

Surat kabar tersebut juga menerbitkan analisis penggunaan bahasa Trump, pidato-pidatonya yang semakin panjang dengan konten yang “membingungkan”, dan sarat dengan umpatan. Para ahli melihat tren ini sebagai indikasi penurunan kognitif.

Potongan kertas calon presiden dari Partai Demokrat dan Wakil Presiden AS Kamala Harris dipajang di markas kampanye Harris di Erie County di Erie, Pennsylvania, AS, 25 September 2024. (Foto: Hannah Beier/Reuters)

Trump terus bersikeras bahwa dia layak untuk menjabat. Saat berkampanye pada Sabtu (12/10), Trump kembali memublikasikan pernyataan mantan dokternya di Gedung Putih, Ronny Jackson. Pernyataan itu dikeluarkan setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada bulan Juli, ketika sebuah peluru nyaris mengenai telinga kanannya.

Dalam pernyataannya pada tanggal 26 Juli, Jackson, yang kini menjadi anggota Kongres Partai Republik dari Texas, mengatakan Trump berada dalam kondisi “sangat baik” dan “cepat pulih” dari cederanya.

Tim kampanye Trump juga membagikan catatan dari dokter lain yang memeriksa mantan presiden tersebut pada September 2023. Bruce Aronwald, seorang dokter yang kabarnya merupakan anggota lama salah satu klub golf Trump, menyatakan bahwa Trump berada dalam kondisi kesehatan yang “sangat baik”. Ia pun memberikan beberapa catatan terkait pemeriksaan tersebut.

Tim kampanye Trump menyatakan bahwa mantan presiden tersebut memiliki “jadwal kampanye yang sangat sibuk dan menuntut, tidak seperti yang pernah ada dalam sejarah politik.” Mereka juga menegaskan bahwa jadwal kampanye Harris menunjukkan bahwa dia “sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menjadi Presiden Amerika Serikat.”

Dokter pribadi Trump dan dokter Gedung Putih terkadang membuat klaim berlebihan mengenai kesehatannya.

Pada tahun 2015, ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden, dokternya, Harold Bornstein, menyatakan bahwa Trump akan menjadi “individu paling sehat yang pernah terpilih menjadi presiden.” Sementara itu, pada tahun 2018, Ronny Jackson mengungkapkan bahwa dengan pola makan yang lebih baik, Trump bisa hidup hingga usia 200 tahun.

Jika Trump memenangkan pemilu pada bulan November, ia akan berusia 82 tahun pada akhir masa jabatan keduanya. [ah/ft]

Harris, saat berbicara kepada wartawan pada Sabtu (12/10) menjelang perjalanan ke North Carolina, mengatakan keengganan Trump untuk menerbitkan catatan kesehatannya sebagai “contoh lebih lanjut dari kurangnya transparansi.”

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *